Laman

Minggu, 08 Januari 2012

Dataran tinggi DIENG


Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) berada
disebelah timur laut Kota Banjarnegara ,Jawa Tengah atau
berjarak sekitar 55km, Dataran Tinggi Dieng merupakan daerah
tujuan wisata nomor 2 di Jawa Tengah setelah Candi Borobudur.
Dataran Tinggi Dieng Yang awalnya merupakan Gunung
Berapi yang meletus dengan dahsyat, sekarang puncak gunung
terlempar, tinggallah sekarang suatu dataran yang berada di
puncak gunung atau yang lebih dikenal dengan sebutan " DIENG
PLATEU".
Ditengah-tengah Dataran Tinggi Dieng pada Zaman dahulu
terdapat sebuah tempat pemujaan dan asrama pendidikan bagi
agama Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut
sampai sekarang dapat kita saksikan dengan adanya candi beserta
puing-puing bekas Vihara. Dari obyek yang dapat kita saksikan
saat ini terdapat 8 buah candi
Kawah Sikidang, Kawah Si Banteng, Kawah Sileri, Kawah
Candradimuka, Telaga Balaikumbang, Telaga Medada, Telaga
Siwi, Telaga Dringa, Telaga Sinila, Sumur Jala Tunda, Goa Jumut,
Gangsiran Asmotoma.
Bagi masyarakat Sekitar Dataran Tinggi Dieng, sebutan Dieng
sering diterjemahkan sebagai Kahyangan atau tempat
bersemanyamnya para Dewa. Memang obyek wisata
pegunungan ini menjajikan pemandangan alam yang memukau.
Hamparan hutan jati, kawah-kawah yang masih aktif, serta udara
yang sejuk membuat kawasan obyek wisata Dataran Tinggi
Dieng berkesan damai dan tenang.
Suasana Sejuk Dataran tinggi Dieng terletak tepat di perbatasan
antara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Wilayah terbesar
Dataran Tinggi Dieng milik Kabupaten Banjarnegara.
Merupakan dataran paling tinggi di Jawa yang terletak pada
ketinggian 2.093 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata
150 C. Daya tarik wisata lain yang dapat dikunjungi misalnya
kelompok Candi Hindu Pandawa, Telaga Warna dan Pengilon,
Kawah Sikidang, Goa Semar, Mata Air Sungai Serayu, Proses
Budidaya Jamur Merang, dll.
Secara geografis, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau)
berada di dua wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo. Letaknya pada ketinggian sekitar 2,093 meter di atas
permukaan air laut, dengan suhu siang hari antara 15 derajat
Celcius dan 10 derajat Celcius pada malam hari.
Pada waktu musim kemarau, suhu dapat turun drastis di bawah
titik nol derajat Celcius. Rendahnya suhu tersebut membekukan
embun. Menurut petani Dieng, kristal-kristal embun yang sering
disebut embun upas sangat tidak bersahabat. Tanaman kentang
dan kubis mereka terancam jika embun ganas tersebut datang.
Luas Dataran Tinggi Dieng 619,846 hektar, dikelilingi gugusan
gunung antara lain Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung
Perahu, Gunung Rogojembangan serta Gunung Bismo.
Keindahan Dieng menawarkan suatu sensasi menarik. Percaya
atau tidak, pengunjung yang datang dari arah Wonosobo dapat
menyaksikan dua kali matahari terbit.
Matahari terbit Dieng diberi julukan sebagai Golden Sunrise,
dengan matahari keemasan dan silver sunrise, dengan warna
sinar matahari putih perak. Penampilan matahari terbit yang
pertama, atau Golden Sunrise, dapat dilihat dari menara pandang
pada ketinggian 1,700 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini
sebelum memasuki Desa Dieng. Sedang penampilan kedua, atau
Silver Sunrise, dapat disaksikan dari kompleks Candi
Hindu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks you..
terima kasih...
matur nuwun..