Minggu, 01 Januari 2012

PADI


Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni
lima mahasiswa Universitas Airlangga. Semula bernama 'Soda',
namun kemudian diganti menjadi 'Padi' ("Padi makanan orang
susah," demikian kata salah seorang personalnya). Nama ini dipilih
juga karena bersifat "sangat membumi". Lebih jauh, mereka tidak
hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin
merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan
kesejahteraan.
Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain,
grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman.
Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik
Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik
padi yg dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup
band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab
kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya di tahun 1998
khasanah band Indonesia didominasi oleh lagu-lagu dengan
aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat.
Ciri lain band-band Indonesia pada masa tersebut adalah cukup
dominannya instrumen keyboard pada band-band terkemuka.
Karakter Keyboard/Organ memengaruhi gaya musik menjadi
minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-
band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album
Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan
formasi di mana Indra Q masih tampil sebagai keyboardist.
Lain Dunia
Padi kemudian mendobrak dengan formasi tanpa keyboard
melalui album pertama mereka Lain Dunia (1999). Formasi
semacam ini membuat eksplorasi teknik permainan gitar begitu
dominan, maka wajar jika lagu-lagu yang dihasilkan cenderung
penuh ditorsi. Apalagi ditunjang oleh gaya permainan dua
gitarisnya, Satriyo Yudi Wahono (Piyu) dan Ari Tri Sosianto, yang
berbeda satu sama lain, Padi mendobrak dengan lagu-lagu
kompleks yang ditandai dengan aransemen dua gitar yang hampir
selalu berbeda dalam tiap frasa dalam tiap lagu. Album ini
mendapatkan platinum pada bulan April 2000 dan quadraple
platinum di tahun 2001.
Sesuatu Yang Tertunda
Pada tahun 2001, Padi mengeluarkan album kedua mereka
Sesuatu Yang Tertunda. Album ini mampu terjual sebanyak 1,6
juta kopi dan mendapat 10x Platinum di tahun 2002. Salah satu
Album terbaik dan terfavorit sampai saat ini.
Save My Soul
Save My Soul adalah nama album musik ketiga Padi. Album ini
diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2003. Dalam lagu "Sesuatu Yang
Tertunda", Padi berduet dengan musikus pujaan mereka, Iwan
Fals. Selain Iwan Fals, kolaborator lainnya yang terdapat dalam
album ini termasuk musisi Australia yang merupakan pemain
saksofon, Robert Burke dan pianis Kiernan Box, Adjie Rao
(perkusi), dan penyanyi Astrid Sartiasari. Nasib album ketiga
tersebut, meski tak bisa dibilang gagal, tapi tak segemerlap dua
album sebelumnya.[1]
Padi
Setelah 22 bulan masa proses penggarapan, album keempat
mereka keluar pada bulan Mei 2005 yang diberi nama kelompok
band itu sendiri, Padi. Keseluruhan lagu dalam album terbaru Padi
mengajak penggemarnya menikmati lirik-lirik manis tentang jatuh
cinta, sikap bijaksana dan keengganan untuk diam menghadapi
masalah. Salah satu lagu andalan, "Menanti Sebuah Jawaban", di
album keempat Padi pun dijadikan lagu tema sebuah film layar
lebar berjudul Ungu Violet. Album inipun dipenuhi oleh para
kolaborator yang menyumbang aneka sound pada lagu-lagu Padi.
Bubi Chen dengan piano Jazz-nya, Abadi Soesman dengan
permainan Hammond yang vintage, Kousik Dutta dengan
sentuhan Tabla, Idris Sardi dengan Violin yg dominan di lagu
penutup Side B. Seperti pengakuan para personel Padi,bagi
mereka album ini adalah cerminan pencerahan dan pengalaman
spiritual yang dialami selama proses pembuatan,maka tidak heran
lirik dan aransemen bergeser cukup signifikan dari tema-tema
dalam dan cenderung "gelap" pada album Save My Soul,menjadi
ringan dan penuh semangat.Namun bobot tiap-tiap lagu tampak
berusaha tetap dijaga dengan menghadirkan musisi-musisi
berpengalaman sebagai kolaborator seperti yang telah disebutkan.
[2]
Tak Hanya Diam
Setelah lebih dari 2 tahun vakum dari dapur rekaman, Padi
menggebrak dengan album baru Tak Hanya Diam. Album yang
berisi 10 lagu ini tak lagi bertemakan 'interpersonal' (cinta) seperti 4
album sebelumnya, namun meluas menjadi kepedulian dari reaksi
mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Inti pesan
dari lirik-lirik di dalam album Tak Hanya Diam terfokus pada soal
tidak berfungsinya komunikasi yang berakibat beberapa bencana
yang timbul secara beruntun di Indonesia. Seperti tsunami dan
gempa bumi. Tak hanya temanya, peluncuran album ini juga
cukup unik. Padi meluncurkan album terbaru mereka dengan
tampil menyanyi di atas geladak KRI Teluk Mandar 514 yang
berlayar perlahan di perairan Teluk Jakarta, Senin 12 November
2007. Peluncuran album di atas kapal ini baru pertama kali
dilakukan di Indonesia. Walau pada awalnya hanya ingin unik dari
launching album secara konvensional, namun Padi kali ini
memberikan isyarat kepada kita untuk selalu ingat bahwa negeri ini
adalah negeri maritim dengan kekayaan dan keindahan laut yang
dimiliki. Selain itu, Padi juga mengenalkan logo baru mereka.
Mereka mengaku perubahan logo ini hanya untuk lebih fresh saja,
menghindari "kultus" logo Padi yang pertama karena Padi
membuat logo bukan untuk membuat 'laskar'.
Cover album Tak Hanya Diam mewakili tema dari album ini, cover
yang berbentuk titik-titik saling berhubungan yang mencerminkan
adanya saling sinergi satu sama lain didasari saling komunikasi
untuk saling mengisi dalam damai. Di album ini juga terlihat
keberanian Rindra (bass) dan Piyu (gitar) tampil sebagai vokalis di
lagu "Belum Terlambat" dan "Jangan Datang Malam Ini".[3][4][5]
Diskografi
Single
Indie 10 dengan satu singel: 'Sobat'
OST World Cup 2002 dengan satu singel: 'Work Of Heaven'
Family Songs Hadad Alwi (2003) dengan lagu "Doaku"
Tribute to Ian Antono (2004) dengan lagu "Saksi Gitar Tua"
Kita Untuk Mereka dengan satu singel: '26 Desember'
single "Terbakar Cemburu" (2010)
single "Tempat Terakhir" (2011)
Sahabat Selamanya OST Upin dan Ipin
Album
Lain Dunia (1999) terjual 800 ribu kopi
Sesuatu Yang Tertunda (2001) terjual 1,6 juta kopi
Save My Soul (2003)
Padi (2005)
Tak Hanya Diam (2007)
Shalawat (Album) (2010)
Terbaik (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks you..
terima kasih...
matur nuwun..